Rabu, 11 Mei 2011

EKOLOGI

A. LatarBelakang
Dalamekologi, kitamempelajarimakhlukhidupsebagaikesatuanatausistemdenganlingkungannya.Definisiekologiseperti di atas, pertama kali disampaikanoleh Ernest Haeckel (zoologiwanJerman, 1834-1914) (Kimball, 1999: 13).
Ekologiadalahcabangilmubiologi yang banyakmemanfaatkaninformasidariberbagaiilmupengetahuanlain, seperti :kimia, fisika, geologi, danklimatologiuntukpembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas (Winatasasmita, 1993: 17).
Ilmu ekologi pada dasarnya menjelaskan hubungan antara organisme -tumbuhan maupun hewan- dengan lingkungannya. Sifat setiap benda hidup dimengerti dari segi hubungannya. Bukan hanya dengan alam secara fisik -termasuk tanah, air dan iklim- tetapi juga dengan benda hidup lain dalam suatu pola saling ketergantungan yang dinamakan ekosistem. Contoh ekosistem dari Sumatera adalah hutan tropis dataran rendah, hutan mangrov, sungai, lahan basah gambut, dll.Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya (Widjoyo, 1974: 21).
Maka dari itu, Praktikum ini dikakukan di luar ruangan. Supaya praktikan bisa menyelidiki interaksi yang terjadi antara oraganisme dengan lingkungannya, interaksi antara populasi dengan lingkungannya serta interaksi antara komunitas dengan lingkungannya.




B. Tujuan
1. Mengetahuikomponenpenyusunekosistem.
2. Mengetahui hubungan antar komponen penyusun ekosistem.
3.Memahamiprinsipdasarekosistem.


C. AlatdanBahan
Alat:
1. Higrometer
2. Tali raffia
3. Kantongplastik
4. Batangpohon
Bahan:
1. Ekosistem di daerahsungai metro
PEMBAHASAN
Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya (Kimball, 1999: 13).
Ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan (Prawirahartono, 1994: 11-12).
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan,maka diperoleh beberapa data tentang ekosistem pada beberapa daerah tertentu,yaitu: pada daerah sumber mata air yang mempunyai kelembapan 92% dan suhu 27°C,disana terdapat beberapa organisme yang menyusunnya.jadi tumbuhan berupa, paku-pakuan(suplir), tumbuhan dikotil dan monokotil. Sedangkan dari hewan, diantaranya adalah laba-laba air, ikan gathul, semut, siput, lalat dan nyamuk.
Pada daerah terlindung dengan kelembapan 95% dan suhu 30C, terdapat tumbuhan dikotil dan monokotil. Dari hewan yaitu:cacing, jangkrik, semut, bekicot, rayap, nyamuk, ulat, merutu, semut merah dan semut hitam. Sedangkan pada daerah terlingdungi dengan kelembapan 94% dan suhu 59C, terdapat tumbuhan paku-pakuan, monokotil dan dikotil. Dan pada hewan terdapat semut merah, kaki seribu, siput kecil, nyamuk, rayap, semut kecil dan semut hitam.
Sedangkan pada daerah pinggir jalan dengan kelembapan 95% dan suhu 28C, juga ditemiu tunbuhan dari golongan dokotil dan monokotil. Dan dari hewan ada lalat, bekicot, kaki seribu, nyamuk, ulat dan semut hitam.
Kemudian yang terakhir yaitu pada daerah tempat kering dengan kelembapan 98% dan dengan suhu 30C, disana juga dijumpai tumbuhan dikotil dan monokotil. Dengan hewan semut hitam, semut merah,laba-laba, jangkrik dan nyamuk.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada masing-masing daerah yang berbeda tersebut, ditemukan kesamaan organisme yang menyusunnya. Pada masing-masing daerah, sering dijumpai tumbuhan dari golongan dikotil dan monokotil dan paku-pakuan. Demikian pula pada hewan, pada masing-masing daerah yang sering dijumpai adalah serangga. Hal ini disebabkan organisme tersebut dapat hidup diberbagai daerah dan dalam kondisi yang bermacam-macam pula. Pada masing-masing spesies atau organisme yang telah kami peroleh datanya, bahwa setiap organisme memiliki struktur khusus dan tingkah laku tertentu.




E.Kesimpulan
Setelah menjalani praktikum kali ini, kami telah mengetahui komponen penyusun ekosistem. Komponen ekosistem yang dimaksud antara lain adalah komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah semua makhluk yang terdapat dalam ekosistem, sedangkan komponen abiotik adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi ekosistem kedua.
Kami juga dapat mengetahui hubungan antar komponen penyusun ekosistem. Komponen biotik tidak bisa hidup apabila tidak terdapat komponen abiotik. Begitu pula komponen abiotik tidak dapat lestari tanpa adanya komponen biotik. Antara komponen abiotik dan biotic memiliki suatu interaksi sempurna sehingga membentuk kesseimbangan alam.
Kami dapat memahami prinsip dasar ekosistem mengenai interaksi antara organisme dengan organisme atau organisme dengan lingkungan.






EKOLOGI

E.DAFTAR PUSTAKA

Amsikan, Gabril Yohanes.2006.Manfaat Kearifan Ekologi Terhadap Pelestarian Lingkungan Hidup.Jurnal Kebudayaan.vol.4.no.1
Kimball, John.W.1999.Biologi Jilid 1.Jakarta: Erlangga
Prawirahartono, Slamet.1994.Sains Biologi.Jakarta: Bumi Aksara
Riberu, Paskalis.2002.Pembelajaran Ekologi.Jurnal Pendidikan Penabur.no.1
Widjoyo, P.1974.Biologi I.Bandung: Institut Teknologi Bandung
Winatasasmita, Djamur.1993.Biologi I.Jakarta: Balai Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar